Sabtu, 05 Maret 2011

Ngulik sedikit tentang Batik Garutan ahh.. (^^)

BerTik Butik punya Berita (BBB Seri_10)

Akhir-akhir belakangan ini aku senang sekali dengan batik Garutan. Pertama melihatnya langsung jatuh cinta… Warna-warni batik G
arutan ini sungguh sangat memikat hati dan “eye catching” atau kalau istilah jaman sekarang “ngejrenk”. Bagaimana tidak? Warna pink yang biasanya terkesan kalem, dihadirkan dengan sentuhan berbeda yaitu “shocking pink”. Warna lain pun tidak mau kalah, warna kuning, ungu, hijau dan biru pun sungguh sangat indah… Dengan warna-warni yang sudah “ngejrenk” itu, motif pun sederhana saja, motif bunga dengan guratan warna putih membentuk daun, bunga, flora fauna dan sebagainya. Perpaduan warna dan motif-nya telah membuat batik Garutan ini disukai dan diminati para penggemar batik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, termasuk para turis.

Mengulas sedikit tentang motif batik Garutan (info diambil dari berbagai sumber). Motif batik garutan berkembang karena pengaruh lingkungan sosial budaya, falsafah hidup dan adat istiadat orang Sunda. Sehingga motif batik Garutan adalah cerminan kehidupan social masyarakat Garut dari masa ke masa. Motif batik Garutan biasanya berupa ragam hias datar, bentuk-bentuk geometrik. Bentuk-bentuk geometrik ini mengarah diagonal, bentuk kawung, atau belah ketupat. Ada pula motif-motif yang mengambil pola bentuk-bentuk flora dan fauna. Motif-motif yang khas garutan yaitu motif turih oncom, merak ngibing, rereng apel, dan kawung ece. Motif-motif ini kemudian dimodifikasi dan muncullah beberapa motif baru seperti lereng eneng, lereng udang, suliga ukel, sintung, cupat manggu, siku seling, kumeli bunga, adumanis, patah tebu, rereng calung, barong kembang, sidomukti, limar, cakra, ayakan, angkin, dan sebagainya.

Berikut contoh batik Garutan motif kawung dan maknanya :

Batik motif Kawung mempunyai makna yang melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya. Jaman dahulu, batik motif kawung dikenakan di kalangan kerajaan. Pejabat kerajaan yang mengenakan batik motif kawung mencerminkan pribadinya sebagai seorang pemimpin yang mampu mengendalikan hawa nafsu serta menjaga hati nurani agar ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.

Sejarah diketemukannya batik motif kawung ini adalah ketika ada seorang pemuda dari desa yang mempunyai penampilan berwibawa serta disegani di kalangan kaumnya. Tak lama karena perilaku pemuda ini yang sangat santun dan bijak, hingga membuat namanya terdengar hingga di kalangan kerajaan Mataram.


Pihak kerajaan merasa penasaran dengan kemashuran nama pemuda ini, sehingga diutuslah telik sandi untuk mengundang pemuda ini menghadap raja. Sang telik sandipun berhasil menemukan pemuda ini. Mendengar bahwa putranya diundang oleh raja, membuat ibunda merasa terharu dan menggantungkan banyak harapan. Ibunda berpesan agar si pemuda ini bisa menjaga diri &
hawa nafsu serta tidak lupa akan asal-usulnya.

Untuk itulah ibunda membuatkan batik dengan motif kawung, dengan harapan putranya bisa menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat banyak.


Tak lama kemudian setelah dipanggil oleh pihak kerajaan dan diberikan beberapa pekerjaan yang selalu bisa diselesaikannya, akhirnya pemuda ini diangkat menjadi adipati Wonobodro.

Dalam pengangkatannya sebagai adipati Wonobodro, pemuda ini mengenakan baju batik pemberian ibundanya dengan batik motif kawung.


Dan akhirnya hingga saat ini, batik motif kawung semakin dikenal masyarakat.

*gambar adalah koleksi kain BerTik Butik, informasi diambil dari berbagai sumber

Kemeriahan warna dan motif batik Garutan ini biasanya dimanfaatkan oleh para designer untuk membuat design baju dengan teknik “tabrak warna”. Termasuk juga aku… siapa takuuut..???

Lihat saja keindahan batik Garutan pada beberapa design BerTik Butik ini :

Aku sudah jatuh cinta dengan batik Garutan.. bagaimana dengan para sahabat BerTik…??

Ayo cintai budaya Indonesia… batik Indonesia !!


Mari kita berbatik….


*Salam batik kakak… (Berry n Tikkey ikutan nimbrung nih.. hehe)

B (^^) T (^^)

1 komentar: