Senin, 27 Desember 2010

Bertik Butik dan Batik-nya....

Bertik Butik punya Berita (BBB Seri_1)

“Mengapa batik?”, pertanyaan sederhana yang selalu dilontarkan teman-temanku ketika mereka melihat baju-baju jualanku bernuansa batik.


“Ya abis gimana, setiap kepingin beli baju batik, yang aku suka modelnya, mahal banget harganya.. tapi kalau yang murah ya koq ga selera yah lihatnya..”


Yah.. sesederhana itulah sebenarnya alasanku mengapa memilih batik sebagai bahan jahitan baju-bajuku..

Tapi di balik alasan itu, tentu ada banyak alasan besar lainnya hingga lahirlah suatu impian masa kecil
ku, memiliki sebuah butik..apalah namanya, intinya aku bermimpi ingin dapat mewujudkan apa yang aku pikirkan, aku rasakan dan aku harapkan.

Ketika aku berpikir tentang suatu model pakaian, koq sepertinya bagus kalau dibuat dengan tangan kerut ya.., atau… kelihatannya akan lebih bagus kalau model pakaian itu tidak dengan motif kain bunga-bunga dsb.. dan ketika aku dapat merealisasikan apa yang aku pikirkan… Ini adalah salah satu jawaban atas impianku…

Ketika aku merasakan, koq sepertinya jaman sekarang, pakaian dengan kain itu biasa ya.. m
ungkin akan jauh lebih bagus dan menarik kalau menggunakan kain batik. Kan sekarang batik juga lagi nge-trend… Dan ketika aku dapat merealisasikan apa yang aku rasakan… Ini adalah salah satu jawaban atas impianku…

Dan ketika aku mengharapakan, kelak aku akan dapat melakukan semua hal yang aku pikirkan dan aku rasakan itu… Inilah jawaban atas impianku…


Awalnya aku tidak suka batik… Beberapa teman sudah lebih dulu menyukai batik. Mereka sering mengenakan pakaian batik di kantor, khususnya di hari Jumat. Apalagi sejak Unesco meresmikan batik menjadi salah satu budaya kekayaan Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009, dan Pemerintah Indonesia menghimbau seluruh warganya mengenakan batik pada hari itu.

Aku yang tidak suka dengan batik, karena model pakaiannya yang membosankan atau harganya yang terlalu mahal, sempat kelimpungan mencari batik untuk dikenakan pada hari itu. Muter-muter sepulang kerja di ITC Kuningan, hampir putus asa, karena tidak ada yang cocok dengan seleraku. Akhirnya aku membeli sebuah atasan batik seadanya.. dan akhirnya sekali pakai aku tidak ingin memakainya lagi. Dan hari-hari selanjutnya, kebetulan kantor tempat aku bekerja mengharuskan kami mengenakan batik di hari Jumat, terkadang a
ku bandel mengenakan pakaian ber”motif” batik atau bunga-bunga (*dengan dalih, kan mirip batik..hehe..)

Seiring dengan berjalannya waktu, entah mengapa aku mulai mengagumi batik.. Ketika aku mengunjungi salah satu tempat perbelanjaan (tepatnya department store), aku melihat sebuah pakaian berbahan batik, anggun sekali.... namun sempat kaget dibuatnya, ketika melihat bandrol harganya, wah..banyak angka nol nya deh.. hiks.... Sejak saat itu, aku mulai menjadi pengamat batik dan sekaligus menjadi pengagum batik.. walaupun belum menjadi pembeli apalagi pelanggan batik-batik mahal itu.. huaaa...sedihn
ya aku belum sanggup memilikinya...

Dan aku pun mulai mencari tahu, mengapa pakaian batik seperti yang aku lihat di dept store itu telah berhasil memikat hatiku..? dan mengapa harganya mahal sekali?

Aku sempat membeli sebuah buku berjudul ”Batikku – pengabdian cinta tak berkata
”, karya Ibu Ani Bambang Yudhoyono, di salah satu toko buku. Sebenarnya informasi mengenai batik bisa saja aku dapatkan di internet, namun ketika aku membuka dan membaca buku ini, dengan begitu banyak gambar dan tulisan penuh makna, aku menjadi terinspirasi untuk bercerita juga tentang apa yang kupikirkan dan kurasakan tentang batik. Note : Ini bukan promosi buku lho... :)

Sedikit mengutip beberapa tulisan nan indah yang ada di buku tersebut :
”Aku ingin melihat batik hidup seribu tahun lagi...” Ini adalah ungkapan keresahan seorang Ibu Bangsa, Ibu Ani Yudhoyono, bila kelak batik kan punah. Oleh karena beliau memandang setiap insan kreatif yang sehari-hari menekuninya, sejarah membatik yang begitu panjang dalam hidup mereka (para pembatik), yang menyatu dengan keseharian mereka. Tidak ada tuntutan untuk pengakuan, dan tidak ada perhitungan akan pengabdian. Sebuah tradisi yang membuat hati merendah.

Coba kita bayangkan, selembar kain putih polos tak akan indah dipandang mata... Namun, ketika sebuah guratan ditorehkan di kain tersebut, membentuk bunga, daun, orang dan bermacam gambar abstrak, dengan warna-warni yang cerah dan berani.. akan berubah menjadi selembar kain indah tiada tara. Yah.. selembar kain bermotif karya para pembatik yang membuatnya dengan CINTA. KeCINTA-an pada budaya leluhur, budaya tanah air Indonesia. Inilah sebuah keindahan batik yang sesungguhnya...pikirku....

Tradisi turun temurun.., kepiawaian dan kepolosan hati para pembatik, dan kecintaan mereka akan tradisi itu pulalah yang membuat aku semakin mengagumi batik. Dan kini aku tidak heran lagi mengapa batik mahal harganya? Terutama batik cap apalagi tulis. Selain ide, kreativitas dan keuletan para pembuat, juga tergantung dari proses pembuatannya... Menurut aku malah, sebuah mahakarya batik tidak ternilai harganya...

Oke...sekilas tentang batik sudah... kembali ke cerita tentang impianku... apa hubungannya batik dengan butik (sebutan untuk sebuah impianku (^^,) ?
Jadi..., apa langkahku selanjutnya... membatik..? mmm..mungkin belum sampai kesana ya... walaupun aku sangat ingin bisa membatik... :)
Salah satu cara aku menghargai batik adalah menggunakannya sebagai bahan membuat pakaian. Kain batik yang sudah cantik kan kubuat semakin cantik dengan design dari pemikiran dan perasaanku....

Dan karena aku sangat mengerti dan menghargai wanita dengan segala keinginannya... (yah karena aku juga wanita). Biasanya sih... wanita ingin model yang tidak biasa alias unik tapi tetap bagus, ingin kain kualitas bagus namun harga terjangkau, ingin yang ukurannya pas dengan ukuran tubuhnya, dan yang tidak kalah penting ingin pembayaran juga bisa dicicil (untuk yang satu ini agak sulit dipenuhi ya..hehe). Maka, aku ingin sekali mewujudkan keinginan para wanita dimanapun...

Aku dan ciciku memiliki impian yang sama dalam hal berbisnis. Sejak kecil, kami sudah terbiasa mandiri mencari uang. Mulai dari membuat pembatas buku, kami menerima pesanan dari teman-teman, semua kami kerjakan dengan senang hati. Dan setelah dewasa, kami pun memiliki minat dan impian yang sama, dan ingin kami wujudkan melalui butik kami, yang kami beri nama Bertik Butik.... Yah, salah satu andalan kami adalah BATIK ! (^^,)

Koq namanya unik ya.. Bertik Butik... apa ada artinya ? Tentu ada... nantikan Bertik Butik punya Berita (BBB) di blog kami selanjutnya yaaa......